Senin, Maret 25, 2019

spirited away


"is this the start of something wonderful and new?
or one more dream that i cannot make true?"

mampus

Rabu, Maret 20, 2019

perjalanan menuju bulan

gila
      dan perasaan-perasaan
      runyam tak terjelaskan
      kenapa tatapan matanya
                                                 aneh dan
                                                 belakangan ini
      memimpikannya
      ...
      sampai rasanya tidak mau terpejam
      seolah dia benar-benar akan membuat
      berantakan
      dan kelimpungan
      dan hilang kendali
      dan roboh

pada kelamnya malam
                                       aku berbisik...
                                       "seperti apa rasanya
                                       menapaki jalanan lengang
                                       yang basah tapi kering
                                       dalam hitungan detik
                                       setelah pipimu dicium?"
     bingung, dan jadi pusing
     lantas berkendara sampai lima pagi
     seorang diri
     mendamba gelisah dan sesak
     apa yang telah terjadi
     bisakah berhenti tak melihat satu sama lain
     kembali asing

aku takut sewaktu-waktu
tergelincir dan berdarah
terjerembap dan lebam-lebam
bagaimana ini aku mual dan mau pingsan
kenapa tidak telan saja aku,
bajingan



langit subuh Monjali, 2018.

Selasa, Maret 12, 2019

perasaan aneh ini harus kunamai apa


tak pernah segugup ini ketika menyambangi sebuah kuburan
dadaku berdesir dan entah kenapa, tanganku jadi terasa dingin
sejujurnya aku bingung sekali
berdiri di sana membuatku gemetar
dan merinding, udaranya kering 
serta belum pernah aku mendatangi pemakaman seorang diri begini
aku bahkan tak yakin dia akan mengingatku
tapi ragu-ragu, aku menyentuh pusaranya dan bicara pelan

hai, aku datang
kutaruh lima tangkai melati dan lily putih di atasnya
lalu diam lama, aku tidak tau harus bicara apa lagi...
kikuk sekali
tanganku terulur, mencabuti daun-daun kering dan rerumputan liar 
aku baik kok, ujarku lagi, lirih
kamu masih ingat aku enggak ya?
aku meringis, mungkin dia lupa, tapi nggak papa
seseorang pernah bilang, kita masih bisa terus hidup dalam ingatan orang-orang meski kita telah mati dan mengabu

sayup-sayup, aku merasakan semilir angin berhembus di daun telinga
dan tiba-tiba, seekor anak kucing tengah bergelung di atas sepatuku

mungkin dia ingat, siapa tahu



*
pemakaman kebonjeruk, 2019

Minggu, Maret 10, 2019

melantur


setengah tiga pagi ketika gerbang terbuka
dan aku melesak masuk
lantas lari ke kamar mandi untuk muntah-muntah
akibat kopi latte campur es dingin dua gelas
berkunang-kunang
dan udara jogja yang jadi beku kalau sudah tengah malam
menggigil
dan gelak tawa yang terlalu berlebih
sampai tumpah dan tak terasa kalau ternyata
sudah menangis
s e s e n g g u k a n


//

hidup banyak gaya sekali
tiba-tiba kamu muncul di tab notifikasi
alah, paling juga lewat doang
aku dan stasiun pemberhentian kan nggak ada bedanya
terus sci-hub.tw yang ngadat dan mogok
aku perlu baca teori woy
mangkrak dan pusing tau ga
tapi ngelantur dan malah main poker
semua hal yang ku jalani selalu berakhir pecah
apalagi urusanku sama laki-laki
(re-mu-k)
ra karuan



//

belakangan ini jadi sakit kepala kalau ketemu banyak orang
kalau makin banyak, malah bisa pingsan
kalau banyak banget, mungkin sampai koma
terus cuti dan minggat ke pedesaan yang jam delapan malam aja udah sepi
--tapi beberapa orang masih sama baik dan hangatnya
masih sama tulus dan menyenangkannya
meskipun aku suka kabur dan bikin susah
agak repot juga, pingin lenyap, tapi di sisi lain; aku takut mereka sedih
--orang-orang baru juga ikut masuk, yang asing, yang jauh, yang kaku, jadi karib, jadi dekat, jadi santai
kalau mereka tau aku begini, apa mereka masih mau kenal?
pikiranku meluber ke mana-mana deh



//

di perjalanan pulang, tiba-tiba aku ingat semua mimpi-mimpiku
semua hal yang aku tulis di folio bergaris
semua hal yang bisa bikin aku berkaca-kaca dan berani dan percaya
semua hal yang, meskipun kacau dan putus asa begini, aku pernah rapal di doa-doa selepas sembayang
semua hal yang, meskipun seperti ga punya harapan begini, aku pernah tangisi di malam-malam lengang seorang diri
tiba-tiba aku pingin banget mewujudkan itu semua
tiba-tiba aku pingin banget meluk semua mimpi-mimpi dan mendekapnya erattttttttttttttttt
dan jadi kuat serta sehat bersamanya



//

sendok dingin, kantung teh, mentimun
apalagi yang bisa ku gunakan untuk mengompres mata?
terima kasih.