Putih #4

by - April 05, 2021

     kalau ada satu hal paling kuat di dunia ini yang memberikan saya keteguhan hati dan kemampuan untuk menghadapi hari-hari, (selain bantuan dan dukungan dari orang-orang terdekat) saya mau memberitahu dengan lantang bahwa itu adalah cerita dari teman-teman perempuan saya.

    cerita-cerita tentang betapa paitnya pengalaman hidup yang menggerus dan mengacaukan harapan mereka. peristiwa-peristiwa yang secara sekejap kabur membawa seluruh keberanian yang mereka punya. kegilaan-kegilaan yang memaksa mereka untuk menelan itu semua seorang diri. kekerasan dalam hubungan, eksploitasi dan diskriminasi perempuan, sampai kasus pelecehan seksual. beberapa dari mereka masih terbata-bata mencari tahu mengapa semua hal itu bisa terjadi, beberapa dari mereka masih berusaha menyembuhkan diri dan meyakinkan hati bahwa mereka akan segera baik-baik saja. tapi saya tahu betul, luka dan ingatan itu tak akan pernah hilang dari kepala. otak kita tak pernah benar-benar berfungsi untuk melupakan. selamanya ia akan bercokol di ruang paling gelap dan sembab dalam dirimu. selamanya ia akan jadi hantu dan kamu mungkin akan selalu merasa ketakutan.

    cerita-cerita pilu yang saling kami tukarkan di malam-malam dingin belakangan ini, secara tidak langsung membuat sesak yang mengikat di dalam dada pelan-pelan terurai. segala sesuatunya tidak lantas menjadi mudah dan selesai, tetapi paling tidak, saya tidak merasa sendiri. kami juga seolah punya pekerjaan yang sama untuk bisa terus hidup dengan membawa kesadaran penuh kami, melalui hari-hari sinting yang begitu memuakkan

    hal-hal yang tak bisa ditolak, seperti hidup yang saat ini, seringkali membuat saya termangu dan bertanya-tanya; kemungkinan buruk apa lagi yang tersisa dan menunggu untuk kami (para perempuan) habiskan di depan nanti? rasanya saya seperti kehilangan semua harapan untuk mengalami kesenangan sederhana lagi. malam yang biasa dilewati dengan mudah, sekarang jadi terasa asing dan menakutkan. di titik terbuntu pikiran, saya merasa bahwa selamanya perempuan akan selalu dihantui oleh bayangan-bayangan mengerikan ini; hidup yang tak pernah memberikan perasaan aman dan keberpihakan pada kami, hidup yang selalu menempatkan kami di posisi rentan dan mengancam kesehatan jiwa maupun tubuh kami, hidup yang dipenuhi dengan ketidaknyamanan dan ketidaktenangan bahkan hanya untuk melakukan peran kami sebagai manusia.  

    belakangan ini saya sering sekali berdoa untuk keselamatan teman-teman perempuan saya. kehidupan dunia saat ini tak akan pernah membaik, tentu saja kehidupan saya juga tak akan pernah membaik, dan besok pun tak akan jadi hari yang lebih baik. tapi, agar semuanya tak menjadi lebih buruk, saya harus menjalani setiap celanya, saya harus menghadapi setiap kekacauannya. bekal yang semoga selalu dapat saya dan teman-teman perempuan punyai adalah keberanian dan kejernihan pikiran dalam memproses peristiwa. dua hal itu saya amini keras-keras supaya bisa terus terjaga dan terpelihara selalu. 

    apapun yang terjadi, terlepas dari trauma dan kesakitan kita di masa lalu, kita adalah perempuan berharga yang berhak menjalani hari dengan sepenuh hati kita masing-masing. meskipun takut, meskipun rasanya kecut, dan meskipun diri ini seperti menciut.

    "selamat dan sembuh, Hamima."


*
April, 2021
seri catatan Putih ini selesai, sekaligus ditulis sembari mendengarkan 'Biru' milik Anda Perdana.
https://www.youtube.com/watch?v=aXW73oIKjAA

You May Also Like

2 Comments

  1. Kirim gandeng dan peluk buat mba mima. Sehat2 ya mba mima..

    BalasHapus