hantu di sudut pikir

by - Mei 14, 2020

hamima,
menyalahkan diri sendiri selalu dapat membuatmu sedih dan marah.
padahal, tidak semua hal di dunia ini dapat kamu kendalikan, tidak semua hal di dunia ini berporos pada satu hal yang konstan, pun tidak semua hal di dunia ini harus jadi berbelit-belit dan berputar-putar.

perasaan cemas, takut dan khawatir, apalagi pikiran-pikiran buruk yang menggentayangi itu pasti ada.
segala ingatan-ingatan kelam yang menakutkan akan selalu bersemayam di sana, memenuhi udara dan membuatmu sesak.

tetapi tolong, bisakah tidak terus berkutat dan melarungkan diri pada hal-hal itu? pelan-pelan, lepaskan kait erat yang menahanmu selama ini, bukankah itu menyakitimu? bisakah kamu menyadari kalau segala perasaan dan bayang-bayang tadi hanya bekerja di kepala kamu? mereka tak sungguh-sungguh ada dan terjadi,
seperti hantu di sudut pikir.

sebaliknya, kenyataanlah yang seharusnya kamu hadapi, bukan lingkaran gelap itu. hidup ini sudah berat, kalau kamu fokus pada hal-hal yang semu dan tak jelas, sia-sia lah segala enerji yang kamu salurkan, sia-sia pula ketulusan-ketulusan yang orang lain tularkan padamu.

padahal, hidup ini punya banyak urusan yang penting untuk dipikirkan, punya banyak persoalan yang seharusnya menjadi perhatian. kamu lupa dengan jadi dewasa? harus jadi anak yang mandiri, matang secara emosi dan spiritual, sehat badan dan juga batinmu. tolong lah, bisakah jadi lebih sayang pada segala hal yang berkelindan dan ada pada dirimu?
kewarasanmu adalah sesuatu yang utama.

setelah ini mungkin akan ada banyak waktu untuk bersedih dan menangis, secara hidup terus bergerak dan menjadi kompleks. tapi, bisakah kamu mengatasi kesedihan itu dengan baik dan rapi? 

sedang hidup harus terus berjalan, tak peduli betapa kosong dan runyamnya isi kepalamu, tak peduli betapa gelap dan sepinya hari-harimu.

kekacauan itu harus segera kamu rangkul dan atasi. lekas jadi hamima yang berani dan lebih siap, mau tidak mau.

tolong jangan terlalu rumit pada diri sendiri. kamu tumbuh, ini akan mendewasakanmu, mim.



9/5
malam menjelang subuh sambil terkantuk-kantuk menyelesaikan pekerjaan

You May Also Like

0 Comments