Journal 4: Quick Life Update for Y'all

by - April 10, 2023

aku habis kesrempet motor, babi memang. di antara kusutnya hidup dan hari-hari yang melelahkan ini, mengapa ya aku selalu punya kesialan-kesialan yang seperti mengantre dan tak kunjung habis? aku jadi muak, merasa tolol, sedih dan kesepian, karena kayaknya hidup orang-orang pada menyenangkan semua. kakiku lecet dan nggak berdarah, tapi rasa sakitnya sampai bikin aku nangis dua jam lamanya, di satu sisi aku juga merasa bete banget dengan diriku sendiri! :-(

bulan ini aku juga sedang menyusun banyak keputusan besar. aku sering ngajak diskusi banyak orang untuk mendengar pandangan mereka soal beberapa hal, tapi selepas ngobrol malah jadi bingung dan bikin aku panik; hari-hari terus bergulir dan ternyata aku masih punya banyak kebimbangan. mendadak aku takut waktuku akan habis dan hal-hal buruk akan datang untuk menyerangku. gara-gara kecemasan ini, belakangan aku jadi suka tidur 12 jam lamanya kaya orang teler. kalian kalau ketemu aku bisa lihat langsung lewat kantung mataku.

aku juga lumayan sibuk. selain mumet nggarapi konten-konten edukasi untuk museum (dan tentu saja pekerjaan utamaku ngomyang kebudayaan masih menyita hampir 70% waktuku), aku juga sedang tertarik untuk meriset soal hantu-hantuan. pemicunya adalah sebuah film pendeknya mbak Gianni Fajri yang berjudul Gedang Renteng yang kutonton di openingnya JAFF 2022 kemarin, terus kumpulan cerpennya Intan Paramadhita yakni Sihir Perempuan, literatur korea berjudul Cursed Bunny karya Bora Chung, Where the Wild Ladies Are karya penulis perempuan jepang Aoko Matsuda, buku Folklore Indonesia-nya James Danandjaja jaman aku kuliah dulu, dan beberapa referensi sejenis yang sedang aku kumpulkan. oh, tentu saja, kalau kalian punya rekomendasi (buku/film/musik) yang berkaitan dengan hantu (kalau bisa hantu perempuan dan di Asia), please let me know!!!

aku juga sedang membayangkan bagaimana kalau aku mulai merintis sebuah side job sebagai book influencer/bookstagram? kayaknya keren dan seperti memberikanku harapan hidup. aku merasa terbantu banget dengan aktivitas membaca yang seperti sedang meditasi. sebenarnya aku nggak membaca biar aku pinter atau biar aku berwawasan luas (soalnya aku masih pekok aja nih), tujuanku rutin baca buku awalnya karena aku butuh mendistraksi pikiranku yang mowat-mawut. aku butuh melatih fokus, butuh sesuatu untuk menenangkan diriku, butuh coping-mechanism. tapi ternyata proses membacaku juga jadi prosesku mengalami hal-hal seru; aku kenalan dengan banyak orang baru, terhubung dengan berbagai jaringan di dalam ekosistem buku yang sedang ramai belakangan ini, jadi rajin nulis juga karena aku juga suka bikin catatan dan ulasan dari buku yang habis aku baca. rasanya senang dan puas ketika melakukan itu semua. hidupku jadi sedikit ada artinya, hahaha.

ngomong-ngomong nulis, aku juga habis bikin klub menulis blog dengan temanku si Echak. di jaman yang dipenuhi oleh konten-konten visual ini, menemukan orang dengan kegemaran ngeblog rasanya kayak lagi nahan kangen, alias susah! ketika waktu itu kami merilis pengumuman berupa ajakan bergabung ke klub menulis, kami nggak nyangka dan agak panik karena ternyata yang daftar ada banyak banget! momen ini sungguh bikin kami berdebar-debar tapi juga bersemangat. ketemu sama orang yang energinya sama memang wonderful feelings...

yang lain-lain; aku lagi rutin decluttering —mulai berbesar hati untuk membuang barang-barang pribadi yang sudah nggak terpakai dan nggak spark joy. kupikir ini juga jadi metode yang bagus untuk merapikan hidupku dan menata kembali apa-apa yang perlu ditata. tahun ini aku masuk usia 26 tahun, aku masih menyimpan ketakutan dan keresahan akan banyak hal; soal pekerjaan, hubungan asmara, isu keluarga, soal traumaku yang terkadang bikin aku kesulitan. aku pingin bisa pelan-pelan membereskan itu semua. dalam hati, aku pingin menjalani hidup dengan nggak terus-menerus bersedih, nggak terus-menerus merasa bersalah, dan nggak terus-menerus kesepian. 

kayaknya aku lagi capek, karena jadi oversharing begini. aku juga baru sadar kalau terakhir aku pulang ke rumah itu sudah satu tahun yang lalu. pantes aku merasa gila. 

gimana kalau aku rehat dari ini semua, ambil cuti lalu jalan-jalan ke tempat yang sangat jauh? 




yogyakarta, 9 april 2023

You May Also Like

3 Comments

  1. "Take a deep breath, smile, and start again" Kamu hanya butuh istirahat, kalo udah dirasa cukup baru bangkit lagi!:)

    Salam kenal, ya!

    BalasHapus
  2. semangat ya. kadang rutinitas yang monoton bisa bikin kita burn out. belajar untuk istirahat bukan berhenti. sampai temponya menurun pasti momentum kamu untuk melanjutkannya akan muncul

    BalasHapus
    Balasan
    1. siap! :D terima kasih utk kata2 baiknya!

      Hapus