dan sesal-sesal yang menggelayuti hati

by - April 14, 2019

hari-hari berjalan sama seperti hari-hari lainnya. sepanjang hari bisa habis di jalanan dan bergumul dengan orang-orang, menemui banyak hal dan berakhir ambruk sambil memandangi langit-langit kamar. sisa hari yang lain bisa muncul dalam kondisi ambyar, pikiran penuh dan berisik, membatalkan semua rencana, menolak ditemui siapapun dan berakhir semedi sambil menyetel lagu sedih keras-keras. tiba-tiba bisa mencium bau orang-orang terdekat, tapi malah jadi bingung dan hampa karena mereka sudah meninggal beberapa tahun lalu. tiba-tiba cemas dan takut terhadap perasaan sendiri seperti kenapa jadi mudah sekali jatuh cinta pada laki-laki yang baru ditemui kemarin sore. tiba-tiba gugup dan merinding mendengar lagu kesukaan bapak diputar di sebuah warung kopi pukul sebelas malam lalu setelahnya muncul dua anak kucing di kolong meja. tiba-tiba ingatan dan kenangan tentang hal-hal lama menguar dan memenuhi rongga dada sampai rasanya sesak dan ingin sekali tidur. tiba-tiba segalanya seperti putaran baling-baling yang membawa kita pada pecahan-pecahan fragmen, seperti kabar-kabar yang mengantar kita pada peristiwa kehilangan, seperti diseret dan ditikam-tikam rasa. lalu lihat siapa yang mati.

ya tuhan aku sudah mau nangis lagi.


*
bulan maret yang kering, 2019
https://www.youtube.com/watch?v=kWEOuRFo_sQ

You May Also Like

0 Comments