harap-harap tenang #2

by - Mei 08, 2019


toko buku post di bilik-bilik pasar santa, jumat sore dengan perasaan kosong, kucing mirip budi menggelayuti kaki, ajakan ngeteh dan pertanyaan seorang mas-mas "kamu baru pulang dari kantor ya?"

magrib membeku di gerbong wanita, menyetel lagu-lagu dan melamun, tatapan seorang ibu paruh baya karena mataku basah, kepergok.

10 pagi seperti 5 sore, langit mendung dan jalanan yang mengabu, busway sesak dan pemberhentian yang tak ada ujung, tepukan pundak secara tiba-tiba dan "mbak sakit ya?"

tol jagorawi yang lepas di sebelas malam, perjalanan akhir pekan yang selesai, sunyi dan obrolan-obrolan yang tak ada, pantulan diri di kaca mobil dan berkas-berkas lampu jalanan, hambar.

gudang film yang senyap dan kering, atap bocor dan lantai yang merembes, kopi saset dan percakapan dengan pak firdaus, album foto tahun 97 dan membicarakan memori, tercenung.

sabtu kelabu bersama bapak ibu, menyusuri kota yang gerimis, ob-la-di ob-la-da yang disetel dari musik player, suara tawa ibu, omongan melantur bapak, arah stasiun yang buram, perasaan ingin mengendap dan tak mau ke mana-mana.

minggu pagi melihat bulik menanam pare, gorden putih dan tempias matahari, keripik singkong sembari merebahkan diri, pikiran menyusup seandainya bisa mengatakan yang sesungguhnya.

jantung meloncat dan kejadian-kejadian yang terlewat.

sabtu kelabu bersama bapak ibu 

You May Also Like

0 Comments