harap-harap tenang

by - Mei 05, 2019

(hidup dua mingguan ini)

sepuas ini bisa memaki anjing keras-keras jam satu pagi di sepanjang jalan simanjutak pada sepasang pengendara kawasaki ninja yang ngebut dari arah belakang dan knalpot-knalpot yang disetel bobokan. 

siang bolong bersama tiga teman berbaring di atas kasur, menyomot buku-buku dari rak reyot, memutar satu albumnya ari lasso, minum teh kotak yang sudah tidak dingin.

warung kopi temaram, percakapan-percakapan jorok, nada bicara serius, cangkir-cangkir yang telah kandas, kepulan asap marlboro, tawa lebar sampai telinga, dan sorot mata "makasih ya udah denger ceritaku"

lima sore dari cikini ke arah jakarta kota, tempias matahari tenggelam dan desau angin yang menyapu mata, mengantuk, kereta kosong serta decit gesekan roda pada rel yang berisik.

thai tea gratis dan tebak-tebakan tidak lucu yang memecah sepi, lambaian tangan "besok ke sini lagi ya" serta langkah kaki di setapak gang yang sempit.

kota kasablanka saat gerimis deras, menonton film sendiri dan bioskop lengang yang menggigil, musik retro ave maryam yang memecah tangis, tapi damai.

perjalanan kereta bogor - sukabumi yang dingin, akhir pekan menyenangkan, pemandangan kanan-kiri yang segar, seekor anjing mati ditabrak honda astrea dini hari tadi, ibu-ibu paruh baya dan tawaran makan siang.

pundak berat, kaki lecet, dahi panas, muka pucat, mata sembap, badan gemetar, perasaan mual, dan pesan singkat "istirahat dulu, minum air putih yang banyak"


—bersambung

You May Also Like

0 Comments