lampu motor dan perasaan-perasaan

by - Oktober 03, 2016

    setelah dua hari mendekam di kos dan enggak ke mana-mana (selasa libur dan rabu bolos dua makul), motorku tiba-tiba sakit. lampu depan bagian kepala mati untuk pertama kali setelah enam tahun lamanya. jadi kemudian aku memutuskan untuk 'ah ya sudah deh naik motor kalau siang saja, malemnya bobok' dan malah nggak berniat untuk pergi ke bengkel karena alasan aku sedang kere dan malas banget.

    tapi rupanya wacana-wacana untuk naik motor pas siang saja itu enggak bisa ku lakukan karena aku punya kerjaan yang sangat krusial dan fundamental yang tak boleh ku lewati saat malam itu juga: aku mau ngesurprisein teman ulangtahoen hehe. jadi ya sudah deh, malamnya aku nekat pergi dengan catatan hanya sampai jam delapanan saja, biar enggak sepi-sepi banget jalanannya sehingga peneranganku ketika berkendara sedikit terbantu.

    jumat malamnya aku menghadapi masalah yang sama lagi. meski aku sudah mewanti-wanti apapun acaranya aku tetap nggak boleh keluar naik motor dengan kondisi lampu yang rusak, karena itu bahaya banget. aku juga bodoh ya kenapa nggak segera cabut ke bengkel dan minta diperbaiki di sana, kan masalahnya jadi selesai. jadi kemudian aku menahan diriku untuk nggak keluar hari jumat malam itu dan doing nothing di kos. aku dengan besar hati telah menolak tawaran-tawaran menggiurkan untuk nonton attack fib dan teater di fisipol bareng teman-teman dengan alasan 'lampu motorku mati nih' dan tak satupun dari mereka yang bisa datang ke kos dan nebengin aku. sialan.

    tapi kemudian, untungnya malam larut pukul sebelasan seorang teman bernama aini datang untuk menginap dan malamku tak sepenuhnya suram karena sehabis itu kita makan bersama dan cerita-cerita lalu bobok dengan rencana: besok adalah week end, jadwalnya main!

    dan sabtu yang sangat ku rindukan itu telah tiba! aku bodoh banget seharusnya bisa bangun pagi-pagi buta dan mengajak temanku itu pergi meninggalkan depok dan menuju suatu tempat yang dingin-dingin mana saja lah, tapi malah jam setengah enam pagi aku baru melek itupun karena dibangunin aini ya memang hamima ini ngawur og, jadinya kita kemudian ke candi di dekat selokan mataram purwomartani dan cuma numpang-numpang foto di sana saja. tapi sesuatu yang ku syukuri adalah cuacanya sangat enak karena masih pagi banget dan aku melihat ibu-ibu berseragam sedang senam sehat lucu di pelataran kawasan candi. sehabis itu kita sarapan bareng di daerah jalan solo, lalu aini berpulang ke purwokerto untuk melanjutkan kehidupan aslinya, dan aku terbang ke lempuyangan untuk menjemput seorang teman bernama halimatus yang otaknya kegeser sampai sengklek (anak itu kemarin sore pulang ke kebumen dan pagi ini sudah balik jogja lagi, di rumah numpang tidur doang?!?!?!?!) mengantarnya ke kos untuk bayar bulanan, dan akhirnya ku daratkan ia di fib karena dia mau melakukan kegiatan ke-kapalasastra-annya (klub pecinta alam fib ugm) yang sangat dicintainya sepenuh hati itu.

    sehabis itu aku pergi lagi ke kos seorang teman bernama ayi karena di sana sudah ada selingkuhanku yaitu rani. aku cuma pulang sebentar ke kosku tapi entah bagaimana ceritanya aku tak sadarkan diri dan tiba-tiba sudah tidur saja tiga puluh menit. aku, ayi dan rani lalu cuma rebahan-rebahan saja di kos sambil ketawa-ketawa entah dan memutuskan untuk membeli seblak! menjelang malam aku galau kembali, baik ayi maupun rani mereka berdua sudah ada acara mau ke mana sehabis ini. sedangkan aku, hehehe. aku bingung lagi karena lampu motorku masih belum sehat dan ini adalah malam minggu. so what sih tapi aku perlu merayakan malam-malam seperti ini soalnya lagi selo banget nih hidupku, enggak ada tetek-bengek yang sedang bikin pusing.

    lalu setelah berpikir lama, oke deh, aku memutuskan untuk ke bengkel! tapi keinginan luhurku itu terlambat nggak sih karena kan bengkel cuma buka sampai sore saja? tapi ternyata setelah dibantu peri-peri kecil baik hatiku (kalian semua juga punya kok peri-peri itu!) aku pergi ke bengkel di dekat kosku dan memeriksa kesehatan motorku di sana. 'ini mbak, lampunya kalau sudah mati jadi gosong kaya gini' ucap mas-mas di sana sambil memberiku lampu gosong itu, aku mengamatinya sebentar sambil bicara dalam hati 'maaf ya, aku baru tersadar tentangmu belakangan ini, sekarang kamu boleh istirahat dengan tenang, udah ada yang gantiin kamu kok' lalu memasukkan lampu gosong itu ke dalam totebagku hehe untuk dikubur nanti di belakang kos. kurang lebih dua puluh menitan mas-mas tersebut mengotak-atik motorku dan aku menunggu dengan deg-degan melihat hasilnya akan jadi seperti apa.

    dan ternyata ketika sudah selesai lalu motor distarter, lampu depanku nyala lagi dengan terang! aku berbinar-binar sendiri merasa senang yang amat dalam. lalu ketika kutanya berapa ongkosnya, mas-mas tersebut menjawab 'lima belas ribu, mbak' dan aku melongo. ternyata enggak sampai berpuluh-puluh ribu ya? ya ampun hebat banget sekaligus tercengang. aku lalu sekalian minta tolong masnya untuk membenarkan baut pada plat nomorku dan mengencangkan kaca spion wkwk soalnya motorku memang sudah sakit parah wkwk bobrok memang, klaksonku juga kadang-kadang nggak berbunyi tapi aku nggak mau minta dandan dulu deh soalnya duitku takut berkurang lagi hahaha. aku terus bilang terimakasih berkali-kali pada seluruh elemen di bengkel itu ketika ku hidupkan motor dalam kondisi lampu yang benderang-terang, aku merasa sehat banget untuk alasan ini.

    aku lalu pergi ke kos agista untuk mengajaknya malam mingguan ehe. tapi aku cuma keluar sampai pukul sebelas dan lagi enggak berniat untuk nongkrong sampai tengah malam. setibanya di kos setelah mengandangkan motor ke garasi, dan cuci-cuci sebentar, aku lalu diam lama di dalam kos dan menyadari suatu hal: apa ini? sepi banget. kamar-kamar di sampingku tutupan dan lampu mati semua. apa perlu aku membawa mereka ke bengkel supaya lampu mereka nyala? hehe, ternyata gelap bisa buat aku sedih juga. saat itu enggak ada suara apa-apa, mesin sanyo yang biasanya tiba-tiba bunyi aja jadi senyap begitu, hewan-hewan bernama entah yang suaranya aneh juga nggak terdengar sama sekali, jalanan melompong, nggak ada kendaraan apapun lewat, padahal biasanya juga gerobak sate suka lewat tengah malam begini. aku pusing karena suasananya terlampau sepi, jadi aku kemudian menyalakan kipas angin, dispenser, televisi, laptop, dan mainan hape biar timbul bunyi-bunyi apapun. kenapa ya suka aneh begini, aku kadang susah memahami jadinya...

mati

You May Also Like

0 Comments